Kamis, 10 Desember 2015

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INTELIJEN

MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INTELIJEN















Disusun oleh:
Nur Rizqi Pratami
11140332

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG



KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan. Makalah ini disusun sebagai bentuk tugas terhadap materi kuliah Sistem Informasi Manajemen. Makalah ini kami beri judul  Sistem Informasi Manajemen Intelijen. Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari semua pihak serta kepada Bapak Septia Lutfi,S.Kom.M.Kom selaku dosen. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca pada blog saya yang memberikan saran dan kritik untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga laporan sistem informasi ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Terimakasih...

Semarang, 10 Desember 2015
                       Penulis



















BAB 1
LATAR BELAKANG


Abad 20 yang lalu sering disebut abad informasi karena kenyataan bahwa informasi sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk juga dalam kehidupan bisnis.dengan informasi manusia dapat memperoleh apa yang telah terjadi pada lingkungannya bahkan dari luar lingkungannya. Informasi dari berbagai unsur perusahaan menjadi perhatian bagi para manajer perusahaan dalam pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan.
Tanpa informasi internal maupun informasi eksternal, sulit bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi internal harus disiapkan sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal diperoleh baik dari alat-alat komunkasi modern seperti mass-media, alat-alat komunikasi seperti telepon, handphone, TV, atau dari internet.
Kemajuan alat komunikasi pada melinium ketiga semakin mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan terutama dalam berbagai pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya mengelolah informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan.  Oleh karena itulah focus utama dari system informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah informasi sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer dalam pengambilan keputusan.
Dalam kenyataannya peran system informasi manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Bagi perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan informasi secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan kepentinganya berbanding dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil. Oleh karena itu, dalam aplikasinnnya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang kepentingan penggunaan system informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola kominikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia bisnis dalam lingkungannya.










BAB 2
PEMBAHASAN

A.        SISTEM INFORMASI INTELIJEN
Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.
Sistem informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer tidak menerima dari sumber lain.
Sumber informasi intelijen :
1.         Lembaga pemerintah.
2.         Asosiasi perdagangan industry
3.         Perusahaan riset pasar swasta
4.         Media massa
5.         Kajian khusus yang dilakukan organisasi
Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus dalam selera konsumen.

Unsur pokok dalam informasi intelijen :
1.         Profil keperluan informasi dari manajer
2.         Sistem penggalian informasi manajemen
3.         Sistem pengkodean dan penyimpanan.
4.         Sistem analisis data
5.         Kajian khusus
6.         Sistem pelaporan
7.         Pedoman penghapusan data.
Sistem intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.


B.         SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INTELIJEN
Sebagai tambahan terhadap sistem penunjang  keputusan yang tradisional, teknik-teknik yang dikembangkan dalam intelijen buatan (artificial intelligence) telah diadopsi untuk membuat sistem penunjang keputusan yang intelijen. Sistem ini melibatkan sistem pakar berbasis aturan (rule-based) atau sistem intelijen dengan menggunakan logika fuzzy, Jaringan syaraf tiruan dan algoritma genetika. Turban (2005) mendefinisikan Sistem Penunjang Keputusan Intelijen sebagai SPK yang melibatkan satu atau lebih dari komponen-komponen suatu sistem pakar atauartificial intelligence technology. Dengan komponen-komponen tersebut Sistem Penunjang Keputusan menjadi lebih baik  atau lebih intelijen.
Seperti halnya sistem yang lain, sistem pakar dan SPK juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Salah satu kelemahan SPK yaitu SPK hanya berfungsi secara pasif dalam interaksi manusia – komputer. SPK mengeksekusi perhitungan, menampilkan data dan merespon perintah standar, namun tidak dapat berfungsi sebagai asisten intelijen terhadap pengambil keputusan.  Sedangkan sistem pakar, memiliki kecerdasan pada ranah yang jelas. Oleh karena itu, integrasi antara sistem pakar dan SPK akan menghasilkan suatu sinergi yang dapat mengatasi kelemahan dalam sistem pakar dan SPK  (Turban 1990; Turban et al. 2006). Hasil yang diperoleh melalui integrasi antara sistem pakar dan SPK lebih baik jika dibandingkan dengan dengan penggunaan sistem pakar atau SPK saja.
Integrasi antara SPK dan sistem pakar (Turban 1990; Turban et al. 2006; Turban et al. 2007) dapat dilakukan dengan 1) sistem pakar dimasukkan ke dalam komponen-komponen SPK, 2) sistem pakar sebagai komponen yang terpisah dari SPK, 3) sistem pakar berbagi dengan proses SPK, 4) sistem pakar memberikan solusi alternatif bagi SPK, dan 5) pendekatan kesatuan (a unified approach). Teng et al. dalam Turban (1990) mengusulkan pendekatan kesatuan untuk mengintegrasikan SPK dan sistem pakar yang dinamakan SPK Intelijen.
SPK Intelijen diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu SPK aktif dan SPK berevolusi sendiri. SPK aktif atau simbolik merupakan SPK yang dirancangbangun agar dapat mengambil inisiatif dalam pertanyaan dan perintah standar, sedangkan SPK berevolusi sendiri dirancangbangun untuk siaga dalam penggunaan dan secara otomatis beradaptasi dengan kebutuhan pengguna. SPK aktif dapat mengerjakan tugas, memahami domain (seperti terminologi, parameter, dan interaksi), memformulasikan permasalahan, memaparkan permasalahan, menginterpretasikan hasil, dan menjelaskan hasil dan keputusan (Mill 1990 dalam Turban et al. 2006). Dalam mengerjakan  tugas-tugas tersebut diperlukan komponen intelijen.

C.        SUMBER-SUMBER SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INTELIJEN
Untuk mendapatkan keterangan yang tepat bagi manajer maka diperlukan taktik dan tekhnik dalam pengumpulan keterangan yang tepat. Taktik dan tekhnik yang digunakan dapat dengan cara terbuka atau tertutup maupun kombinasi yang disesuaikan dengan keadaan sasaran dan akses terhadap sasaran. Taktik yang digunakan dalam penyelidikan yaitu observasi dan penelitian sedangkan tekhnik penyelidikan meliputi matbar, wawancara, interogasi, penjejakan, penyurupan,pengintaian,penyadapan.
Sumber keterangan bisa berasal dari satuan sendiri maupun diluar satuan sendiri yang berpedoman kepada nilai kepercayaan terhadap sumber keterangan maupun nilai kebenaran bahan keterangan yang dimiliki.



Berikut lebih jelasnya terkait sumber sistem informasi manajemen intelijen,
• Lembaga pemerintah.
Keterangan yang dapat diperoleh dari lembaga pemerintah dapat berupa naskah, barang dan kegiatan misal penggerebekan, pengepungan, dll
• Asosiasi perdagangan industri
Dalam dunia perdagangan industri terkandung berjuta-juta informasi yang dapat diperoleh sehingga menjadi salah satu sumber bagi sistem informasi manajemen intelijen.
• Perusahaan riset pasar swasta
Merupakan salah satu dari sumber untuk sistem informais manajemen karena perusahaan riset pasar swasta dapat memberikan informasi – informasi yang dibutuhkan.
• Media massa
Media massa yang dimaksud bisa berupa Kaset, disket, film, laporan-laporan dll.
• Kajian khusus yang dilakukan organisasi
Kajian yang dimaksud seperti HMI, FPI, MMI atau nama organisasi terkait dengan hal yang diselidiki.

















BAB 3
CONTOH KASUS

Suara.com - Badan intelijen Amerika Serikat dan Inggris berhasil meretas perusahaan produsen kartu SIM terbesar di dunia, yang memberikan mereka akses ke miliaran telepon seluler di seluruh dunia, demikian diungkap sejumlah dokumen yang dibocorkan oleh mantan pekerja badan intelijen AS, Edward Snowden.

NSA, badan intelijen AS, dan mitranya di Inggris (GCHQ), telah meretas sistem komputer Gemalto, sebuah produsen kartu SIM ponsel asal Belanda dan mencuri kode-kode enkripsi yang bisa dimanfaatkan untuk memantau semua panggilan telepon dan pertukaran data dalam ponsel pengguna kartu-kartu itu.

Dalam dokumen yang diserahkan Snowden, mantan pekerja NSA, ke media The Intercept, diketahui bahwa NSA dan GCHQ telah diam-diam memantau komunikasi seluler para pengguna ponsel di dunia.

Aksi AS dan Inggris itu dapat digolongkan dalam pelanggaran terhadap hukum internasional. Mark Rumold, pengacara pada Electronic Frontier Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang hirau akan isu hak-hak masyarakat sipil dalam bidang teknologi, mengatakan bahwa NSA dan GCHQ telah melanggar kedaulatan Belanda dan warga sipil di banyak negara di dunia.

"Mereka sama saja seperti telah mencuri pintu rumah kita," kata Rumold, "Ada implikasi serius terkait pelanggaran privasi di AS dan juga di dunia internasional."

Menurut dokumen Snowden, yang kini bersembunyi di Rusia karena dikejar-kejar pemerintah AS, Gemalto diretas oleh Mobile Handset Exploitation Team (MHET), sebuah unit yang dibentuk NSA dan GCHQ untuk membobol teknologi telepon seluler.

Tim itu menyusupkan sejumlah program penyusup atau malware ke dalam komputer-komputer Gemalto dan dengan itu berhasil mengakses ke semua jaringan komputer perusahaan tersebut.

Gemalto sendiri mempunyai perwakilan di Indonesia dan bermitra dengan penyedia layanan seluler di Tanah Air seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan Tree. Selain itu Gemalto sejumlah perbankan dalam bisnis kartu kredit berbasis EMV Chip.

Sementara dalam sebuah laporan di 2014, New York Times membeberkan bahwa NSA menyerahkan hampir 1,8 juta kode enkripsi kartu SIM Telkomsel, salah satu operator seluler di Tanah Air, badan intelijen Australia, ASD,

ASD, seperti yang dibeberkan laporan itu, berhasil memecahkan hampir seluruh sandi-sande enkripsi tersebut.

ASD sendiri adalah mitra utama NSA dan GCHQ, karena Australia masuk dalam kelompok negara "Five Eyes", sebuah aliansi intelijen yang melibatkan AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Australia. (The Guardian)






















BAB 4
KESIMPULAN

Berdasarkan materi diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.

2.      Taktik yang digunakan dalam penyelidikan yaitu observasi dan penelitian sedangkan tekhnik penyelidikan meliputi matbar, wawancara, interogasi, penjejakan, penyurupan,pengintaian,penyadapan.


3.      Badan intelijen Amerika Serikat dan Inggris berhasil meretas perusahaan produsen kartu SIM terbesar di dunia, yang memberikan mereka akses ke miliaran telepon seluler di seluruh dunia, demikian diungkap sejumlah dokumen yang dibocorkan oleh mantan pekerja badan intelijen AS, Edward Snowden.
















DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar