MAKALAH
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN INTELIJEN
Disusun oleh:
Nur Rizqi Pratami
11140332
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG
KATA PENGANTAR
Rasa
syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan.
Makalah ini disusun sebagai bentuk tugas terhadap materi kuliah Sistem
Informasi Manajemen. Makalah ini kami beri judul Sistem Informasi Manajemen Intelijen.
Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari semua
pihak serta kepada Bapak Septia Lutfi,S.Kom.M.Kom selaku dosen. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada pembaca pada blog saya yang memberikan saran dan kritik
untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga laporan sistem informasi ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Terimakasih...
Semarang, 10 Desember 2015
Penulis
BAB 1
LATAR BELAKANG
Abad 20 yang lalu sering disebut
abad informasi karena kenyataan bahwa informasi sangat penting dalam kehidupan
manusia, termasuk juga dalam kehidupan bisnis.dengan informasi manusia dapat
memperoleh apa yang telah terjadi pada lingkungannya bahkan dari luar
lingkungannya. Informasi dari berbagai unsur perusahaan menjadi perhatian bagi
para manajer perusahaan dalam pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan
perusahaan.
Tanpa informasi internal maupun informasi
eksternal, sulit bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam
perusahaan. Informasi internal harus disiapkan sendiri oleh berbagai unsur
perusahaan, sedangkan informasi eksternal diperoleh baik dari alat-alat
komunkasi modern seperti mass-media, alat-alat komunikasi seperti telepon,
handphone, TV, atau dari internet.
Kemajuan alat komunikasi pada
melinium ketiga semakin mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber
untuk berbagai kepentingan terutama dalam berbagai pengambilan keputusan
didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya mengelolah
informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan. Oleh karena itulah focus utama dari system
informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah informasi sebaik-baiknya agar
dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer dalam pengambilan keputusan.
Dalam kenyataannya peran system
informasi manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Bagi
perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan informasi
secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan kepentinganya
berbanding dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil. Oleh karena
itu, dalam aplikasinnnya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang kepentingan penggunaan
system informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah
tenaga kerja, pola kominikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia bisnis
dalam lingkungannya.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. SISTEM INFORMASI INTELIJEN
Sistem informasi intelijen secara
otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial,
politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara
disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan
bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.
Sistem
informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer
tidak menerima dari sumber lain.
Sumber informasi
intelijen :
1. Lembaga pemerintah.
2. Asosiasi perdagangan industry
3. Perusahaan riset pasar swasta
4. Media massa
5. Kajian khusus yang dilakukan organisasi
Informasi
yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus
dalam selera konsumen.
Unsur pokok dalam
informasi intelijen :
1. Profil keperluan informasi dari manajer
2. Sistem penggalian informasi manajemen
3. Sistem pengkodean dan penyimpanan.
4. Sistem analisis data
5. Kajian khusus
6. Sistem pelaporan
7. Pedoman penghapusan data.
Sistem intelijen dapat memberikan
banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga. Sekarang ini tidak hanya
perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen banyak perusahaan kecil yang
juga mempunyai.
B. SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INTELIJEN
Sebagai tambahan terhadap sistem
penunjang keputusan yang tradisional,
teknik-teknik yang dikembangkan dalam intelijen buatan (artificial
intelligence) telah diadopsi untuk membuat sistem penunjang keputusan yang
intelijen. Sistem ini melibatkan sistem pakar berbasis aturan (rule-based) atau
sistem intelijen dengan menggunakan logika fuzzy, Jaringan syaraf tiruan dan
algoritma genetika. Turban (2005) mendefinisikan Sistem Penunjang Keputusan
Intelijen sebagai SPK yang melibatkan satu atau lebih dari komponen-komponen
suatu sistem pakar atauartificial intelligence technology. Dengan
komponen-komponen tersebut Sistem Penunjang Keputusan menjadi lebih baik atau lebih intelijen.
Seperti halnya sistem yang lain,
sistem pakar dan SPK juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Salah satu
kelemahan SPK yaitu SPK hanya berfungsi secara pasif dalam interaksi manusia –
komputer. SPK mengeksekusi perhitungan, menampilkan data dan merespon perintah
standar, namun tidak dapat berfungsi sebagai asisten intelijen terhadap
pengambil keputusan. Sedangkan sistem
pakar, memiliki kecerdasan pada ranah yang jelas. Oleh karena itu, integrasi
antara sistem pakar dan SPK akan menghasilkan suatu sinergi yang dapat
mengatasi kelemahan dalam sistem pakar dan SPK
(Turban 1990; Turban et al. 2006). Hasil yang diperoleh melalui
integrasi antara sistem pakar dan SPK lebih baik jika dibandingkan dengan
dengan penggunaan sistem pakar atau SPK saja.
Integrasi antara SPK dan sistem
pakar (Turban 1990; Turban et al. 2006; Turban et al. 2007) dapat dilakukan
dengan 1) sistem pakar dimasukkan ke dalam komponen-komponen SPK, 2) sistem
pakar sebagai komponen yang terpisah dari SPK, 3) sistem pakar berbagi dengan
proses SPK, 4) sistem pakar memberikan solusi alternatif bagi SPK, dan 5)
pendekatan kesatuan (a unified approach). Teng et al. dalam Turban (1990)
mengusulkan pendekatan kesatuan untuk mengintegrasikan SPK dan sistem pakar
yang dinamakan SPK Intelijen.
SPK Intelijen diklasifikasikan ke
dalam dua jenis yaitu SPK aktif dan SPK berevolusi sendiri. SPK aktif atau
simbolik merupakan SPK yang dirancangbangun agar dapat mengambil inisiatif
dalam pertanyaan dan perintah standar, sedangkan SPK berevolusi sendiri
dirancangbangun untuk siaga dalam penggunaan dan secara otomatis beradaptasi
dengan kebutuhan pengguna. SPK aktif dapat mengerjakan tugas, memahami domain
(seperti terminologi, parameter, dan interaksi), memformulasikan permasalahan,
memaparkan permasalahan, menginterpretasikan hasil, dan menjelaskan hasil dan
keputusan (Mill 1990 dalam Turban et al. 2006). Dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut diperlukan komponen
intelijen.
C. SUMBER-SUMBER SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
INTELIJEN
Untuk mendapatkan keterangan yang
tepat bagi manajer maka diperlukan taktik dan tekhnik dalam pengumpulan
keterangan yang tepat. Taktik dan tekhnik yang digunakan dapat dengan cara
terbuka atau tertutup maupun kombinasi yang disesuaikan dengan keadaan sasaran
dan akses terhadap sasaran. Taktik yang digunakan dalam penyelidikan yaitu
observasi dan penelitian sedangkan tekhnik penyelidikan meliputi matbar,
wawancara, interogasi, penjejakan, penyurupan,pengintaian,penyadapan.
Sumber
keterangan bisa berasal dari satuan sendiri maupun diluar satuan sendiri yang
berpedoman kepada nilai kepercayaan terhadap sumber keterangan maupun nilai
kebenaran bahan keterangan yang dimiliki.
Berikut
lebih jelasnya terkait sumber sistem informasi manajemen intelijen,
•
Lembaga pemerintah.
Keterangan
yang dapat diperoleh dari lembaga pemerintah dapat berupa naskah, barang dan
kegiatan misal penggerebekan, pengepungan, dll
•
Asosiasi perdagangan industri
Dalam
dunia perdagangan industri terkandung berjuta-juta informasi yang dapat
diperoleh sehingga menjadi salah satu sumber bagi sistem informasi manajemen
intelijen.
•
Perusahaan riset pasar swasta
Merupakan
salah satu dari sumber untuk sistem informais manajemen karena perusahaan riset
pasar swasta dapat memberikan informasi – informasi yang dibutuhkan.
•
Media massa
Media
massa yang dimaksud bisa berupa Kaset, disket, film, laporan-laporan dll.
•
Kajian khusus yang dilakukan organisasi
Kajian
yang dimaksud seperti HMI, FPI, MMI atau nama organisasi terkait dengan hal
yang diselidiki.
BAB 3
CONTOH KASUS
Suara.com - Badan intelijen
Amerika Serikat dan Inggris berhasil meretas perusahaan produsen kartu SIM
terbesar di dunia, yang memberikan mereka akses ke miliaran telepon seluler di
seluruh dunia, demikian diungkap sejumlah dokumen yang dibocorkan oleh mantan
pekerja badan intelijen AS, Edward Snowden.
NSA, badan intelijen AS, dan
mitranya di Inggris (GCHQ), telah meretas sistem komputer Gemalto, sebuah
produsen kartu SIM ponsel asal Belanda dan mencuri kode-kode enkripsi yang bisa
dimanfaatkan untuk memantau semua panggilan telepon dan pertukaran data dalam
ponsel pengguna kartu-kartu itu.
Dalam dokumen yang diserahkan
Snowden, mantan pekerja NSA, ke media The Intercept, diketahui bahwa NSA dan
GCHQ telah diam-diam memantau komunikasi seluler para pengguna ponsel di dunia.
Aksi AS dan Inggris itu dapat
digolongkan dalam pelanggaran terhadap hukum internasional. Mark Rumold,
pengacara pada Electronic Frontier Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang
hirau akan isu hak-hak masyarakat sipil dalam bidang teknologi, mengatakan
bahwa NSA dan GCHQ telah melanggar kedaulatan Belanda dan warga sipil di banyak
negara di dunia.
"Mereka sama saja seperti
telah mencuri pintu rumah kita," kata Rumold, "Ada implikasi serius
terkait pelanggaran privasi di AS dan juga di dunia internasional."
Menurut dokumen Snowden, yang
kini bersembunyi di Rusia karena dikejar-kejar pemerintah AS, Gemalto diretas
oleh Mobile Handset Exploitation Team (MHET), sebuah unit yang dibentuk NSA dan
GCHQ untuk membobol teknologi telepon seluler.
Tim itu menyusupkan sejumlah
program penyusup atau malware ke dalam komputer-komputer Gemalto dan dengan itu
berhasil mengakses ke semua jaringan komputer perusahaan tersebut.
Gemalto sendiri mempunyai
perwakilan di Indonesia dan bermitra dengan penyedia layanan seluler di Tanah
Air seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan Tree. Selain itu Gemalto sejumlah
perbankan dalam bisnis kartu kredit berbasis EMV Chip.
Sementara dalam sebuah laporan di
2014, New York Times membeberkan bahwa NSA menyerahkan hampir 1,8 juta kode
enkripsi kartu SIM Telkomsel, salah satu operator seluler di Tanah Air, badan
intelijen Australia, ASD,
ASD, seperti yang dibeberkan
laporan itu, berhasil memecahkan hampir seluruh sandi-sande enkripsi tersebut.
ASD sendiri adalah mitra utama
NSA dan GCHQ, karena Australia masuk dalam kelompok negara "Five
Eyes", sebuah aliansi intelijen yang melibatkan AS, Inggris, Kanada,
Selandia Baru, dan Australia. (The Guardian)
BAB 4
KESIMPULAN
Berdasarkan
materi diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sistem informasi intelijen secara
otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial,
politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara
disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana
perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang
pesaingnya.
2. Taktik yang digunakan dalam
penyelidikan yaitu observasi dan penelitian sedangkan tekhnik penyelidikan
meliputi matbar, wawancara, interogasi, penjejakan,
penyurupan,pengintaian,penyadapan.
3. Badan intelijen Amerika Serikat
dan Inggris berhasil meretas perusahaan produsen kartu SIM terbesar di dunia,
yang memberikan mereka akses ke miliaran telepon seluler di seluruh dunia,
demikian diungkap sejumlah dokumen yang dibocorkan oleh mantan pekerja badan
intelijen AS, Edward Snowden.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar