Kamis, 24 Desember 2015

PPT SIM HRIS

MAKALAH SIM HRIS



MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM”













DISUSUN OLEH :
NUR RIZQI PRATAMI
11140332


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG







KATA PENGANTAR
    Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah sistem informasi manajemen berupa makalah dengan judul “Human Resource Information System (HRIS) dengan sebaik mungkin.
    Saya berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat positif bagi penulis maupun para pembaca. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
    Saya sadari bahwa makalah ini masih belum bisa dikatakan sempurna, oleh karena saya mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyadari kesalahan dan melakukan yang lebih baik.
          
  
                                Penulis,













BAB I
PENDAHULUAN
SEJARAH HRIS
Setiap perusahaan besar pastilah memiliki sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS. Walaupun demikian nampaknya manajemen puncak kurang menekankan HRIS.
Namun, peraturan pemerintah yang bertujuan memastikan persamaan dalam praktek personil perusahaan, mendesak manajemen puncak untuk memberikan perhatian yang layak pada HRIS. Menikmati status yang baru, HRIS mulai bermigrasi dari SI ke SDM, dengan memanfaatkan teknologi computer mikro.
HRIS telah melalui jalan yang panjang pada decade yang lalu, dan banyak eksekutif yang sekarag memandangnya sama berharga dengan system informasi fungsional lain.
Tiap perusahaan memiliki system untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem manajemen sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan ant
ara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktifitas-aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP).
Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel namun juga lebih kaku dengan aturan-aturannya.




BAB II
PEMBAHASAN
A.       PENGERTIAN HRIS
    HRIS adalah sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui satu basis data yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel. Namun juga lebih kaku dengan turan-aturannya.
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumberdaya Manusia adalah:
1.      Timely (tepat waktu)
2.      Accurate (akurat)
3.      Concise (ringkas)
4.      Relevant (relevan)
5.      Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di atas dalam rangka mengambil suatu keputusan.


B.     TUJUAN SISTEM INFORMASI HRIS
    Sistem informasi sumber daya manusia mempunyai dua tujuan utama dalam organisasi. Tujuan utama SISDM adalah untuk meningkatkan efisiensi, di mana data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan menjadi satu. Banyak aktivitas sumber daya manusia lebih efisien dan lebih sedikit pekerjaan tulis menulis dengan adanya otomatisasi, dan tersedianya informasi yang lebih baik. Tujuan kedua SISDM adalah supaya lebih strategis dan berhubungan dengan perencanaan sumber daya manusia. Dengan mempunyai data yang mudah diakses akan membuat perencanaan sumber daya manusia dan pembuatan keputusan manajerial didasarkan lebih banyak pada informasi dari pada mengandalkan persepsi dan institusi manajerial.


C.     KEGUNAAN SISTEM INFORMASI HRIS
    Sistem informasi sumber daya manusia mempunyai kegunaan mendasar yaitu otomatis dari sistem penggajian dan aktivitas tunjangan. Dengan sistem informasi sumber daya manusia, catatan waktu karyawan dimasukan ke dalam sistem, dan pengurangan yang sensuai karyawan lainnya akan tercermin dalam cek gaji akhir. Sebagai hasil dari pengembangan Dan penerapan sistem informasi sumber daya manusia dalam banyak organisasi, beberapa fungsi penggajian telah dialihkan dari bagian akuntansi ke bagian sumber daya manusia. diatas aktivitas dasar ini, banyak aktivitas sumber daya manusia lainnya dapat diuntungkan dengan penggunaan sistem informasi sumber daya manusia.

Fungsi HRIS memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
    SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
a)      Persiapan
b)      Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
c)      Seleksi tenaga kerja / Selection
d)      Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
e)      Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
f)       Jenjang karir
2. Pendidikan dan Pelatihan
    Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data
    SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
·         Tahapan Kegiatan Manajemen Data
·         Program data entry
·         Pedoman data entry
·         Penerimaan kuesioner/hasil lab.
·         Pedoman coding (code book)
·         Pedoman editing
·         Editing & coding
·         Entry data (back up)
·         Penyimpanan kuesioner/hasil lab
·         Pedoman clening data
·         Cleaning data
·         Data siap analisis (back up)
4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan.
    Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.

D.     MODEL HRIS
Model HRIS meliputi tiga subsistem input :
• SIA (Sistem Informasi Akuntansi).
Menyediakan data personil yang berkaitan dengan keuangan.

• Penelitian Sumber Daya Manusia.
Berfungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus.

 • Inteligen Sumber Daya Manusia.
Berfungsi mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang meliputi :
a)      Inteligen Pemerintah
b)      Inteligen Pemasok
c)      Inteligen Serikat Pekerja
d)      Inteligen Masyarakat global
e)      Inteligen masyarakat Keuangan
f)       Inteligen Pesaing
Kemudian dari model subsistem input HRIS dimasukkan ke dalam suatu database yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut. Database HRIS bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus personil.

Model HRIS meliputi enam subsistem output yaitu :
·         Subsistem Perencanaan Kerja.
·         Subsistem Perekrutan
·         Subsistem Manajemen Angkatan Kerja.
·         Subsistem Tunjangan.
·         Subsistem Benefit.
·         Subsistem Pelapor Lingkungan.


E.      PENGAPLIKASIAN SISTEM HRIS PADA PERUSAHAAN
    Contoh pengaplikasian HRIS pada perusahaan beras pandan wangi PT. Hasil Bumi Indonesia. Perusahan tersebut bergerak dalam bidang agribisnis terutama beras pandan wangi adapun komoditi-komoditi yang lainya berupa jagung, jahe, kacang tanah, kunyit dan lain sebahainya.
    Sistem informasi SDM yang terdapat didalam perusahaan tersebut sudah cukup baik, hal tersebut dilihat dari Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring) tenaga kerja untuk bekerja diperusahaan tersebut., yaitu menggunakan tahapan-tahapan didalam penerimaan tenaga kerja.
1.      PERSIAPAN
    PT. Hasil Bumi dalam perekrutan karyawan melakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan jumlah lowongan pekerjaan yang dibutuhkan dan struktur pekerjaan yang akan ditempati oleh para pelamar pekerja. Hal itu terlihat dengan adanya posisi-posisi pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan sebagai berikut :
Kode Jabatan | Jabatan | Bidang Studi (S1)
1. SI | Engineer Sistem Informasi | Informatika
2. NG | Staf Niaga | Teknik Elektro, Ekonomi Manajemen
3. KU | Staf Keuangan | Ekonomi Manajemen
4. AK | Staf Akuntansi | Ekonomi jrs. Akuntansi
5. HM | Staf Humas | Fak. Ilmu Komunikasi, Fisip Komunikasi

Kode Jabatan | Jabatan | Bidang Studi (D3)
1. TSO | Teknisi Sistem Operasi Tenaga Listrik | Teknik Elektro
2. TPD | Teknisi Pengolah Data | Informatika
3. PAS | Pelaksana Administrasi & SDM | Administrasi Niaga, Ekonomi Manajemen, Sekretariat, Informatika
4. PKU | Pelaksana Keuangan | Ekonomi Manajemen
5. PAK | Pelaksana Akuntansi | Ekonomi Akuntansi


2.      REKRUTMEN TENAGA KERJA
    Dalam memenuhi kebutuhan sumberdaya (tenaga kerja) karyawan akan perusahaannya. PT. Hasil Bumi menggambarkan kebutuhan karyawan yang diperlukan dalam perusahaannya yang disertai dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh para calon karyawan. Hal ini terlihat dari keterangan dalam lembaran lowongan kerjanya sebagai berikut :
Persyaratan
1. Umum
o   Batas Usia : S1 : Kelahiran 1980 dan sesudahnya
o   D3 : Kelahiran 1983 dan sesudahnya.
o   Bidang Studi sesuai dengan jabatan yang dilamar.
o   IPK : 2,75 untuk S1/D3 Teknik dan 2,9 untuk S1/D3 non teknik.
o   Sehat jasmani dan rohani untuk melaksanakan tugas pekerjaan di PT PLN (Persero) di seluruh Indonesia.
o   Tidak dipungut biaya apapun untuk mengikuti program rekrutmen/seleksi dan Diklat Prajabatan yang diselenggarakan oleh PT PLN (Persero).
o   Hanya Pelamar yang memenuhi persyaratan yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi/tes yang diselenggarakan dengan sistem gugur.
o   Tidak ada korespondensi berkaitan dengan rekrutmen ini.
o   Keputusan Panitia tidak dapat diganggu gugat.
Seleksi tenaga kerja / Selection
    PT. Hasil Bumi mengunakan tahapan dalam penerimaan tenaga kerjanya yaitu :
Seleksi administrasi.
1) General Aptitude test (GAT).
2) Tes Psikologi dan Diskusi Kelompok.
3) Wawancara.
4) Tes kesehatan.
Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
    PT. Hasil Bumi mengadakan pelatihan bagi para calon tenaga kerja yang telah diterima dalam perusahaanya. Hal ini terlihat dalam lembaran lowongan pekerjaannya sebagai berikut :
Pelamar/Peserta seleksi penerimaan yang lulus/memenuhi syarat dalam proses seleksi di atas, akan dipanggil untuk mengikuti Program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan (Diklat Prajab). Selama mengikuti Diklat Prajab status peserta adalah Siswa Diklat Prajabatan dan Diklat Prajabatan dilaksanakan selama + 12 bulan meliputi :
1. Pembinaan Kedisiplinan.
2. Pengenalan Perusahaan.
3. Pembidangan.
4. On The Job training (OJT).
5. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
PT. Hasil Bumi mencantumkan upah/gajih yang akan diterima oleh calon pekerja dalam lembaran lowongan pekerjaannya.

3.      JENJANG KARIR
Karena PT. Hasil Bumi merupakan PT milik swasta oleh karena itu jenjang karir ditentukan oleh kinerja para karyawan dalam bekerja dan juga dari prestasi-prestasi kerja karyawan yang telah diraih.
PT. Hasil Bumi juga menerapkan subsistem-subsistem yang terdapat didalam sistem informasi SDM seperti Riset SDM, Intelijen SDM, Manajemen Tenaga Kerja dan pelaporan lingkungan. 


  



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
    Human Resources Information System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa disebut dengan Decision Support System dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan. Tujuan utama HRIS adalah untuk meningkatkan efisiensi, di mana data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan menjadi satu dan mempunyai kegunaan mendasar yaitu otomatis dari sistem penggajian dan aktivitas tunjangan. Sedangkan dalam penerapannya, terdapat model  HRIS yang didalamnya meliputi subsistem input (berupa SIA, Penelitian SDM dan Intelijen SDM), serta Output (berupa Subsistem Perencanaan Kerja, Perekrutan, Manajemen Angkatan Kerja, Tunjangan, Benefit dan Pelapor Lingkungan

Kamis, 10 Desember 2015

PPT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INTELIJEN

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INTELIJEN

MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INTELIJEN















Disusun oleh:
Nur Rizqi Pratami
11140332

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG



KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan. Makalah ini disusun sebagai bentuk tugas terhadap materi kuliah Sistem Informasi Manajemen. Makalah ini kami beri judul  Sistem Informasi Manajemen Intelijen. Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari semua pihak serta kepada Bapak Septia Lutfi,S.Kom.M.Kom selaku dosen. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca pada blog saya yang memberikan saran dan kritik untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga laporan sistem informasi ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Terimakasih...

Semarang, 10 Desember 2015
                       Penulis



















BAB 1
LATAR BELAKANG


Abad 20 yang lalu sering disebut abad informasi karena kenyataan bahwa informasi sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk juga dalam kehidupan bisnis.dengan informasi manusia dapat memperoleh apa yang telah terjadi pada lingkungannya bahkan dari luar lingkungannya. Informasi dari berbagai unsur perusahaan menjadi perhatian bagi para manajer perusahaan dalam pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan.
Tanpa informasi internal maupun informasi eksternal, sulit bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi internal harus disiapkan sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal diperoleh baik dari alat-alat komunkasi modern seperti mass-media, alat-alat komunikasi seperti telepon, handphone, TV, atau dari internet.
Kemajuan alat komunikasi pada melinium ketiga semakin mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan terutama dalam berbagai pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya mengelolah informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan.  Oleh karena itulah focus utama dari system informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah informasi sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer dalam pengambilan keputusan.
Dalam kenyataannya peran system informasi manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Bagi perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan informasi secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan kepentinganya berbanding dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil. Oleh karena itu, dalam aplikasinnnya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang kepentingan penggunaan system informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola kominikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia bisnis dalam lingkungannya.










BAB 2
PEMBAHASAN

A.        SISTEM INFORMASI INTELIJEN
Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.
Sistem informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer tidak menerima dari sumber lain.
Sumber informasi intelijen :
1.         Lembaga pemerintah.
2.         Asosiasi perdagangan industry
3.         Perusahaan riset pasar swasta
4.         Media massa
5.         Kajian khusus yang dilakukan organisasi
Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus dalam selera konsumen.

Unsur pokok dalam informasi intelijen :
1.         Profil keperluan informasi dari manajer
2.         Sistem penggalian informasi manajemen
3.         Sistem pengkodean dan penyimpanan.
4.         Sistem analisis data
5.         Kajian khusus
6.         Sistem pelaporan
7.         Pedoman penghapusan data.
Sistem intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.


B.         SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INTELIJEN
Sebagai tambahan terhadap sistem penunjang  keputusan yang tradisional, teknik-teknik yang dikembangkan dalam intelijen buatan (artificial intelligence) telah diadopsi untuk membuat sistem penunjang keputusan yang intelijen. Sistem ini melibatkan sistem pakar berbasis aturan (rule-based) atau sistem intelijen dengan menggunakan logika fuzzy, Jaringan syaraf tiruan dan algoritma genetika. Turban (2005) mendefinisikan Sistem Penunjang Keputusan Intelijen sebagai SPK yang melibatkan satu atau lebih dari komponen-komponen suatu sistem pakar atauartificial intelligence technology. Dengan komponen-komponen tersebut Sistem Penunjang Keputusan menjadi lebih baik  atau lebih intelijen.
Seperti halnya sistem yang lain, sistem pakar dan SPK juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Salah satu kelemahan SPK yaitu SPK hanya berfungsi secara pasif dalam interaksi manusia – komputer. SPK mengeksekusi perhitungan, menampilkan data dan merespon perintah standar, namun tidak dapat berfungsi sebagai asisten intelijen terhadap pengambil keputusan.  Sedangkan sistem pakar, memiliki kecerdasan pada ranah yang jelas. Oleh karena itu, integrasi antara sistem pakar dan SPK akan menghasilkan suatu sinergi yang dapat mengatasi kelemahan dalam sistem pakar dan SPK  (Turban 1990; Turban et al. 2006). Hasil yang diperoleh melalui integrasi antara sistem pakar dan SPK lebih baik jika dibandingkan dengan dengan penggunaan sistem pakar atau SPK saja.
Integrasi antara SPK dan sistem pakar (Turban 1990; Turban et al. 2006; Turban et al. 2007) dapat dilakukan dengan 1) sistem pakar dimasukkan ke dalam komponen-komponen SPK, 2) sistem pakar sebagai komponen yang terpisah dari SPK, 3) sistem pakar berbagi dengan proses SPK, 4) sistem pakar memberikan solusi alternatif bagi SPK, dan 5) pendekatan kesatuan (a unified approach). Teng et al. dalam Turban (1990) mengusulkan pendekatan kesatuan untuk mengintegrasikan SPK dan sistem pakar yang dinamakan SPK Intelijen.
SPK Intelijen diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu SPK aktif dan SPK berevolusi sendiri. SPK aktif atau simbolik merupakan SPK yang dirancangbangun agar dapat mengambil inisiatif dalam pertanyaan dan perintah standar, sedangkan SPK berevolusi sendiri dirancangbangun untuk siaga dalam penggunaan dan secara otomatis beradaptasi dengan kebutuhan pengguna. SPK aktif dapat mengerjakan tugas, memahami domain (seperti terminologi, parameter, dan interaksi), memformulasikan permasalahan, memaparkan permasalahan, menginterpretasikan hasil, dan menjelaskan hasil dan keputusan (Mill 1990 dalam Turban et al. 2006). Dalam mengerjakan  tugas-tugas tersebut diperlukan komponen intelijen.

C.        SUMBER-SUMBER SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INTELIJEN
Untuk mendapatkan keterangan yang tepat bagi manajer maka diperlukan taktik dan tekhnik dalam pengumpulan keterangan yang tepat. Taktik dan tekhnik yang digunakan dapat dengan cara terbuka atau tertutup maupun kombinasi yang disesuaikan dengan keadaan sasaran dan akses terhadap sasaran. Taktik yang digunakan dalam penyelidikan yaitu observasi dan penelitian sedangkan tekhnik penyelidikan meliputi matbar, wawancara, interogasi, penjejakan, penyurupan,pengintaian,penyadapan.
Sumber keterangan bisa berasal dari satuan sendiri maupun diluar satuan sendiri yang berpedoman kepada nilai kepercayaan terhadap sumber keterangan maupun nilai kebenaran bahan keterangan yang dimiliki.



Berikut lebih jelasnya terkait sumber sistem informasi manajemen intelijen,
• Lembaga pemerintah.
Keterangan yang dapat diperoleh dari lembaga pemerintah dapat berupa naskah, barang dan kegiatan misal penggerebekan, pengepungan, dll
• Asosiasi perdagangan industri
Dalam dunia perdagangan industri terkandung berjuta-juta informasi yang dapat diperoleh sehingga menjadi salah satu sumber bagi sistem informasi manajemen intelijen.
• Perusahaan riset pasar swasta
Merupakan salah satu dari sumber untuk sistem informais manajemen karena perusahaan riset pasar swasta dapat memberikan informasi – informasi yang dibutuhkan.
• Media massa
Media massa yang dimaksud bisa berupa Kaset, disket, film, laporan-laporan dll.
• Kajian khusus yang dilakukan organisasi
Kajian yang dimaksud seperti HMI, FPI, MMI atau nama organisasi terkait dengan hal yang diselidiki.

















BAB 3
CONTOH KASUS

Suara.com - Badan intelijen Amerika Serikat dan Inggris berhasil meretas perusahaan produsen kartu SIM terbesar di dunia, yang memberikan mereka akses ke miliaran telepon seluler di seluruh dunia, demikian diungkap sejumlah dokumen yang dibocorkan oleh mantan pekerja badan intelijen AS, Edward Snowden.

NSA, badan intelijen AS, dan mitranya di Inggris (GCHQ), telah meretas sistem komputer Gemalto, sebuah produsen kartu SIM ponsel asal Belanda dan mencuri kode-kode enkripsi yang bisa dimanfaatkan untuk memantau semua panggilan telepon dan pertukaran data dalam ponsel pengguna kartu-kartu itu.

Dalam dokumen yang diserahkan Snowden, mantan pekerja NSA, ke media The Intercept, diketahui bahwa NSA dan GCHQ telah diam-diam memantau komunikasi seluler para pengguna ponsel di dunia.

Aksi AS dan Inggris itu dapat digolongkan dalam pelanggaran terhadap hukum internasional. Mark Rumold, pengacara pada Electronic Frontier Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang hirau akan isu hak-hak masyarakat sipil dalam bidang teknologi, mengatakan bahwa NSA dan GCHQ telah melanggar kedaulatan Belanda dan warga sipil di banyak negara di dunia.

"Mereka sama saja seperti telah mencuri pintu rumah kita," kata Rumold, "Ada implikasi serius terkait pelanggaran privasi di AS dan juga di dunia internasional."

Menurut dokumen Snowden, yang kini bersembunyi di Rusia karena dikejar-kejar pemerintah AS, Gemalto diretas oleh Mobile Handset Exploitation Team (MHET), sebuah unit yang dibentuk NSA dan GCHQ untuk membobol teknologi telepon seluler.

Tim itu menyusupkan sejumlah program penyusup atau malware ke dalam komputer-komputer Gemalto dan dengan itu berhasil mengakses ke semua jaringan komputer perusahaan tersebut.

Gemalto sendiri mempunyai perwakilan di Indonesia dan bermitra dengan penyedia layanan seluler di Tanah Air seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan Tree. Selain itu Gemalto sejumlah perbankan dalam bisnis kartu kredit berbasis EMV Chip.

Sementara dalam sebuah laporan di 2014, New York Times membeberkan bahwa NSA menyerahkan hampir 1,8 juta kode enkripsi kartu SIM Telkomsel, salah satu operator seluler di Tanah Air, badan intelijen Australia, ASD,

ASD, seperti yang dibeberkan laporan itu, berhasil memecahkan hampir seluruh sandi-sande enkripsi tersebut.

ASD sendiri adalah mitra utama NSA dan GCHQ, karena Australia masuk dalam kelompok negara "Five Eyes", sebuah aliansi intelijen yang melibatkan AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Australia. (The Guardian)






















BAB 4
KESIMPULAN

Berdasarkan materi diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.

2.      Taktik yang digunakan dalam penyelidikan yaitu observasi dan penelitian sedangkan tekhnik penyelidikan meliputi matbar, wawancara, interogasi, penjejakan, penyurupan,pengintaian,penyadapan.


3.      Badan intelijen Amerika Serikat dan Inggris berhasil meretas perusahaan produsen kartu SIM terbesar di dunia, yang memberikan mereka akses ke miliaran telepon seluler di seluruh dunia, demikian diungkap sejumlah dokumen yang dibocorkan oleh mantan pekerja badan intelijen AS, Edward Snowden.
















DAFTAR PUSTAKA