MAKALAH sistem informasi manajemen “peran sistem manajemen pada perusahaan”
Disusun oleh:
Nur
Rizqi Pratami 11140332
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI BANK BPD JATENG
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami
konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah
sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah
atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru.
Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu,
yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak
dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem
terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting
(vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective
business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi
yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah
perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru
tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
- Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisa penggunaan SIM/ sistem
informasi manajemen dalam berbagai perusahaan, memahami konsep manajemen,
memperdalam ilmu mengenai prinsip dan teori serta menginvestigasi kebutuhan
yang diperlukan untuk membangun sistem informasi manajemen perusahaan.
- Manfaat
Manfaat
yang diharapkan dari penulisan makalah ini dikhususkan kepada perusahaan agar
dapat memperdalam ilmu mengenai sistem informasi manajemen dan menggunakannya
untuk peningkatan kualitas layanan baik bagi perusahaan maupun pihak umum.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Peranan Sistem Informasi Dalam
Bisnis
Sistem
informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu:
- Mendukung kegiatan-kegiatan
usaha/operasional
- Mendukung pengambilan
keputusan manajemen
- Mendukung persaingan
keuntungan strategis
Beberapa
sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau
manajemen, sementara yang lainnya menjalankan berbagai macam fungsi:
1. Peranan Proses
Bisnis Dan Operasional
Peranan
sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis,
mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas
kantor secara efisien.
a. Transaction Processing Systems
(TPS)
TPS
berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan
mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing
systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti
penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. TPS menghasilkan
berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai
contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan,
order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan.
b. Process Control Systems (PCS)
Sistem
informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses
operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan
process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik
yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang minyak petroleum dan assembly
lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.
c. Office Automation Systems
(OAS)
OAS
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam
bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah
word processing, surat elektronik. electronic mail, teleconferencing, dan
lain-lain.
2. Peranan
Pengambilan Keputusan
Sistem
Informasi Manajemen menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
manajemen. Sistem ini terdiri atas beberapa tipe, yaitu:
a.
Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh
information reporting systems ( sistem pelaporan informasi).
b.
Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer
dikerjakan oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan).
c.
Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information
systems ( sistem informasi eksekutif)
d.
Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial
ditetapkan oleh expert systems (sistem pakar) dan knowledge-based information
systems (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya).
e.
Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end
users ditetapkan oleh end user computing systems.
f.
Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan
oleh business function information systems.
g.
Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis
ditetapkan oleh strategic information systems.
Dalam
dunia kerja nyata, sistem informasi yang digunakan merupakan kombinasi dari
berbagai macam sistem informasi yang telah disebutkan di atas. Pada prakteknya,
berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau
fungsi-silang. cross-functional sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi.
3. Peranan
Persaingan Keuntungan Strategis
Sistem
informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis
dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu
lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan
persaingan yang berupa :
- Persaingan dari para pesaing
yang berada di industri yang sama,
- Ancaman dari perusahaan
baru,
- Ancaman dari produk
pengganti,
- Kekuatan tawar-menawar dari
konsumen, dan
- Kekuatan tawar-menawar dari
pemasok.
Beberapa
strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
- Cost leadership: keunggulan
biaya-menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
- Product differentiation:
perbedaan produk-mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa
yang berbeda dengan pesaing.
- Innovation: menemukan cara
baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk
baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
B.
MANFAAT STRATEGIS UNTUK SISTEM INFORMASI
Manfaat
sistem informasi manajemen. SIM dapat menolong perusahaan untuk :
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi
di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi
lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan
menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry)
dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang
diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat
ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun
hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan
ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari
inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung
beberapa tahun.
Penekanan
utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau
pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan
sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk
menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun
Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi
sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi
strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini
berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem
informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis
(strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung
strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga
dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari
perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis
komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran
untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi
dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi,
atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat
berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan
teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang
ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan dan
users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.
BAB II
CONTOH KASUS
PERUSAHAAN TAKSI “BLUE
BIRD”
Blue Bird Group
merupakan market leader dalam bisnis transportasi, Blue Bird sudah
menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat. Diawali dengan
armada 25 taksi pada tahun 1972, kini setelah lebih dari 30 tahun
mendalami bisnis jasa transportasi, Blue Bird telah berkembang pesat
dengan sekitar 12000 armada-nya yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta.
Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya Blue Bird
dalam memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang
mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio
serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya. Jejak
langkah Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang
beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah
menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Selain digunakan
untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS ini juga digunakan sarana
berkomunikasi antara armada taksi dengan Call Center.
Berbeda dengan
teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang sudah
umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah
operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat
menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan
mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen tidak perlu
mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk
ke pengemudi taksi. Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota
Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan di kota-kota besar lain di
Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group telah menempatkan
armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi regular Bali
Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan 1997,
taksi regular memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya
dengan nama Surabaya Taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai
menjamah kota Bandung dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan
jumlah armada yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan
pertentangan yang cukup keras dari operator-operator taksi lainnya di
Bandung. Harus diakui jika reputasi dan brand image yang telah
diposisikan oleh Blue Bird Group, cukup menjadi ancaman terhadap operator
taksi lainnya.
Blue Bird pada
saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa angkutan
non-penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird
dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha transportasi primer,
Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort Lombok, dan perusahaan
manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta
usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight
Centre. Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi
Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP
NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah
menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses
bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan
manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi portal
enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal,
peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan perencanaan
dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
Aplikasi
Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya
mengambil keputusan bisnis secara akurat. SAP (System Application
and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu
merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu pencanaan dan kebijakan
perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software yang
diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan
operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian
modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi perusahaan. Semua
modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu
dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan
aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan
proses bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan
informasi yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai
keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem
yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar
dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Mengingat
pertumbuhan bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group
mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu perusahaan
mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari 28 cabang perusahaan,
lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan suatu sistem
yang mampu mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business Suite
guna menjadi informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk
proses pembuatan keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP
NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk
mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui
implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI
yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang
bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik
industri. Disamping itu, solusi harus mampu mengintegrasikan data dari
berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang dapat
dipraktekan, informasi bisnis yang tepat waktu untuk mendorong proses
pembuatan keputusan, serta menghasilkan tindakan-tindakan yang strategis
dan bisnis yang solid. Kelompok usaha Blue Bird telah mengumumkan
rampungnya pengimplementasian solusi peranti lunak SAP dalam sistem
Teknologi Informasi mereka. Sebagai perusahaan transportasi yang
armadanya mencapai lebih dari 15.000 kendaraan, Blue Bird memerlukan
solusi TI yang handal untuk memantau banyak hal dalam operasionalnya
sehari-harinya, Order pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang dalam
perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu terdata dengan baik. Dengan
tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan
Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite merupakan
solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor
banyak informasi penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan
tersedia sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management
untuk membuat keputusan secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi
perusahaan. Implementasi mySAP Business Suite tersebut meliputi fungsi
keuangan, controlling, sales & distribution, material management dan
fleet management.
Blue Bird Group
merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument
pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi
yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan
alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang
via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut
order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput
konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi
dengan teknologi global positioning system (GPS) yang dapat memantau
keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di
manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi, penumpang juga
merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Sampai saat ini
masih sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan GPS dikarenakan
biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil adalah Rp 15 juta.
Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi dengan
sistem GPS. Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird didalam
memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher
yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga untuk perorangan.
Pada saat
ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan.
Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena
tarifnya yang murah, melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain
sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat dilakukan Blue Bird untuk
mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan yang aman dan
nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan
mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun
terus digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis
usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi
dan alat angkutan / kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak
utama usaha ini adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai
driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai customer service dan
sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan
berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi di Blue
Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi
inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat
mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.
PERTANYAAN STUDI KASUS
1. Mengapa perusahaan manufaktur harus membangun produk yang pintar dan
menyediakan jasa yang pintar ?Apa manfaat bisnis yang bisa diperoleh?
2. Teknologi Informasi apa yang digunakan oleh perusahaan dalam kasus ini
untuk membangun produk pintar dan menyediakan layanan pintar? Komponen IT apa
lagi yang dapat digunakan?
3. Apa yang menjadi batasan bagi sebuah strategi produk dan layanan pintar?
PENYELESAIAN
1.
Sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem
informasi manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi dalam perusahaan
yang bersangkutan. Dengan sistem informasi manajemen yang terorganisir, manajemen
dapat mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem
informasi yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami kesulitan dalam
mengembangkan dan bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa tahun yang
lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara sederhana.
Sistem yang ada akan diatur dan dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan.
Tetapi memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu komponen
penting dalam kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami
kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen
berbasis TI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat dan
kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk
para customer yang melakukan hubungan dengan perusahaan.Telah dibuktikan bahwa
penerapan TI pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan performa, namun
bukan berarti semua perusahaan serta memutuskan untuk menggunakan SIM
berbasis TI bagi perusahaan mereka. Masih ada juga perusahaan yang bertahan
dengan sistem yang telah mereka miliki. Terlepas dari semua itu, dalam hal ini
Perusahaan Taxi “Blue Bird”.
· Teknologi GPS mempermudah operator dalam menentukan posisi
konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan
bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan
lainnya, konsumen tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi
ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.
· Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi
Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP
NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah
menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses
bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan
manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi portal
enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal,
peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan perencanaan
dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
· Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk
mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna
membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis secara akurat. SAP
(System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise
Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam
membantu pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan,
serta merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung
organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien
dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu
mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP
dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu dengan lainnya serta
memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan aktual. ERP merupakan
suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses bisnis yang
ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang
valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan
sistem yang menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu
perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan digunakan untuk
pengambilan keputusan.
· Proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga
konsultan yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam
keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa
pendekatan dari bottom up untuk mengimplementasikan business intelligent
akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan
metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent.
Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk
modul-modul Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability
Analysis (CO PA) Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus
yang dinamakan “Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan.
Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama,
SAP NetWeaver BI “GO Live”.
2. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI sebagai
suatu solusi yang membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang
maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui implementasi solusi tersebut, Blue Bird
berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang memberikan fungsionalitas menyeluruh
dan terbaik, serta di saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-fitur
bagi kebutuhan spesifik industri. Dengan tujuan integrasi dan
akurasi data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk
menangani semua itu. MySAP Business Suite merupakan solusi peranti lunak
dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak informasi
penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai
dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat
keputusan secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi
mySAP Business Suite tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling,
sales & distribution, material management dan fleet management.
3. Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650
perusahaan. Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang
bukan karena tarifnya yang murah, melainkan karena nyaman, aman,
berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat
dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan
kualitas layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut,
pihak Blue Bird sering menggunakan mistery shopper atau penumpang yang
diminta untuk menguji sopir. Seiring dengan itu, pelatihan bagi para
pengemudi mengenai pentingnya layanan pun terus digencarkan guna
memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak
pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan /
kendaraan. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga
menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force, karena mau
tidak mau, para pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung dengan
penumpang / customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus
dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird
dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena
para pengemudinya yang baik dan jujur.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sistem Informasi Manajemen
mempunyai 3 tugas utama di dalam sebuah organisasi:
a. Mendukung proses bisnis dan
operasional
b. Mendukung pengambilan
keputusan
c. Mendukung strategi untuk
keunggulan kompetitif.
2. Kerangka Kerja Kerja Sistem
Informasi Manajemen, meliputi :
a. Foundation Concepts (Membuat
konsep sistem informasi)
b. Development Procesess (pengembangan
sistem informasi)
c. Business Aplications
d. Management Challenges
e. Information Technologies
3. SIM dapat menolong perusahaan
untuk :
a. Meningkatkan efisiensi
operasional
b. Memperkenalkan inovasi dalam
bisnis
c. Membangun sumber-sumber
informasi strategis
4. Selama ini banyak masyarakat yang mengenal
Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah, melainkan karena
nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah
dengan meningkatkan kualitas layanan yang aman dan nyaman.
B. SARAN
Banyak
cara yang dilakukan oleh perkembangan teknologi informasi untuk mendukung
bisnis sebuah perusahaan. Selain murah, fleksibel, dan mudah, penggunaan
teknologi ini telah banyak digunakan saat ini, tidak terkecuali di Indonesia.
Berbagai aplikasi seperti perbankan, pendidikan bahkan entertainment telah
menggunakan sistem Informasi sebagai pelengkap fasilitas bagi pelanggannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar